Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Aku manusia yang berhak dan bisa merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta.
Jatuh cinta? Iya. Semua orang pasti pernah merasakan itu.
Jatuh cinta berawal dari pandangan yang kemudian turun ke hati.
Sakit memang memendam rasa cinta kepada seseorang, tapi apakah cinta kita sudah karna Allah atau hanya karna sebuah nafsu?
Saat aku yakin aku mulai jatuh cinta kepadamu, aku hanya diam.
Aku memilih diam karna aku tidak ingin aku jatuh cinta kepadamu hanya karna sebuah nafsu sesaat.
Yang aku ingin, aku mencintaimu karna Sang Pencipta bukan karna hanya karna nafsu yang sesaat.
Aku mencintaimu karna DIA maka dari itu aku lebih memilih memendam sedalam mungkin perasaanku kepadamu :')
Diamnya aku bukan sepenuhnya diam. Tapi diamnya aku diam memperhatikan kamu. Karna hanya Allah swt. yang dapat memberi jawaban untuk kita berdua.
Munafik? Dimulut berkata 'Tidak' dihati berkata 'Ya'. Aku rasa aku memang munafik,
tapi aku tau aku munafik karna tidak ingin ingkar dalam perintah-Nya. Justru memendam adalah hal yang paling baik yang aku lakukan :)
Aku mencintaimu karna-Nya, karna-Nya dan cuma demi-Nya.
Saat orang lain mencari seseorang yang sempurna tidak dengan ku.
Aku yang terus menjadikan diriku sempurna dihadapan-Nya,
Aku yang terus memperbaiki akhlak ku,
Aku yang terus memantaskan diriku.
Terus memantaskan diri, maka dari itu aku tidak mencari yang sempurna.
Saat orang lain menyibukkan dirinya untuk bersaing memperebutkan mu aku lebih memilih memendam perasaan ku.
Tidaklah aku ungkapkan perasaanku kepadamu.
Aku memilih diam, diam dan diam.
Aku diam karna aku sadar aku tidaklah layak untukmu.
Aku diam karna aku sadar aku tidaklah sesempurna wanita yang memperebutkanmu.
Aku diam karna aku sadar, bahwa Cinta itu seharusnya menunjukkan jalan terang, bukan mengajak pada jalan yang terlarang,
Aku diam karna aku YAKIN hanya Sang Pencipta yang bisa memberikan waktu yang tepat untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar